Permasalahan Desa

1.Pendidikan, Agama, dan Sosial Budaya

  • Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap perkembangan digital memengaruhi proses belajar-mengajar dan transfer ilmu terutama pada generasi muda.

  • Minimnya edukasi digital di kalangan pemuda menyebabkan pemanfaatan teknologi belum optimal, termasuk dalam hal keagamaan dan pelestarian budaya secara digital.

  • Kegiatan keagamaan dan pelestarian budaya belum terdokumentasi atau dipublikasikan secara luas karena keterbatasan digitalisasi dan minimnya sumber daya operator.

2.Sarana dan Prasarana

  • Fasilitas digital desa sangat terbatas, seperti tidak tersedianya perangkat komputer, jaringan Wi-Fi desa yang lemah, dan tidak adanya pusat layanan digital masyarakat.

  • Jaringan internet di beberapa wilayah desa masih terbatas atau tidak stabil, menghambat komunikasi dan akses informasi.

  • Tidak tersedia sarana pendukung produksi berskala besar, seperti pabrik pengolahan hasil tani atau alat berat, sehingga aktivitas produksi masih bersifat manual atau semi-modern.

  • Fasilitas penggilingan yang ada berskala kecil, belum mampu memenuhi kebutuhan produksi dalam jumlah besar atau ekspor.

3.Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

  • Belum tersedia sistem informasi berbasis digital untuk pencatatan kesehatan warga, seperti data posyandu, lansia, atau ibu hamil.

  • Minimnya pemanfaatan teknologi informasi dalam penyuluhan kebersihan dan sanitasi lingkungan.

  • Kurangnya fasilitas umum untuk kebersihan seperti tempat sampah terpilah dan sistem pengelolaan limbah sederhana berbasis rumah tangga.

4.Produksi

  • Kegiatan produksi belum didukung oleh fasilitas modern seperti pabrik pengolahan hasil pertanian yang memadai.

  • Alat produksi masih tradisional atau semi-manual, berdampak pada rendahnya nilai tambah produk lokal.

  • Belum ada sistem digital untuk promosi dan pemasaran hasil desa, seperti website produk UMKM atau katalog digital desa.

  • Minim pelatihan digital bagi pelaku UMKM dan petani untuk memasarkan produk melalui platform online.

5.Administrasi dan Pemerintahan Gampong

  • Digitalisasi administrasi desa masih rendah, sebagian besar pencatatan masih manual atau belum terintegrasi.

  • Minimnya operator atau tenaga IT desa menyebabkan website dan sistem informasi desa tidak terkelola dengan baik.

  • Kurangnya pelatihan administrasi berbasis digital untuk perangkat desa menghambat proses pelayanan yang efisien.

  • Tidak tersedia platform terpadu untuk pelayanan masyarakat secara online, seperti pengajuan surat atau laporan masalah warga.