Koperasi

Komoditi Tembakau

Selain kopi, tembakau juga menjadi komoditas pertanian yang telah lama dibudidayakan oleh masyarakat Desa Atu Kapur. Tembakau Gayo Lues memiliki karakteristik yang kuat dan cocok untuk industri rokok nasional, menjadikannya sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi petani, terutama saat musim panen. Proses budidaya tembakau biasanya dilakukan secara tradisional, mulai dari penanaman, pengeringan, hingga pengemasan, yang semuanya melibatkan tenaga kerja lokal. Walaupun hasilnya cukup menjanjikan, petani tembakau masih dihadapkan pada berbagai kendala seperti ketergantungan pada kondisi cuaca, kurangnya akses terhadap pasar yang stabil, serta minimnya perlindungan harga. Di tengah isu pengendalian tembakau secara nasional, masyarakat Atu Kapur perlu didorong untuk mulai mengembangkan inovasi produk turunan tembakau serta strategi pemasaran yang lebih berkelanjutan agar komoditas ini tetap dapat berkontribusi bagi ekonomi desa.

Komoditi Tembakau Read More »

Komoditi Kopi

Desa Atu Kapur, yang terletak di Kecamatan Blangpegayon, Kabupaten Gayo Lues, memiliki kekayaan alam yang sangat mendukung budidaya kopi, khususnya jenis Arabika Gayo. Kopi dari kawasan ini dikenal luas karena aroma dan cita rasanya yang khas, menjadikannya salah satu komoditas unggulan yang telah menembus pasar ekspor internasional. Sebagian besar masyarakat desa menggantungkan hidup dari perkebunan kopi, baik sebagai petani maupun pelaku usaha kecil di sektor pengolahan dan perdagangan. Dengan ketinggian tanah yang ideal dan iklim sejuk, kopi tumbuh subur dan produktif sepanjang tahun. Namun, petani kopi di Atu Kapur masih menghadapi tantangan dalam hal perawatan tanaman, teknik panen dan pascapanen yang tepat, serta fluktuasi harga di pasar global. Meskipun begitu, kopi tetap menjadi tulang punggung ekonomi desa, dan potensi pengembangannya sangat besar jika didukung oleh pelatihan, infrastruktur, dan akses pasar yang lebih baik.

Komoditi Kopi Read More »

Komoditi Alpukat

Alpukat merupakan komoditas yang belakangan ini mulai berkembang di Desa Atu Kapur dan menunjukkan potensi ekonomi yang cukup menjanjikan. Ditanam di lahan-lahan pekarangan maupun ladang di lereng perbukitan, alpukat tumbuh subur karena kondisi iklim yang sejuk dan tanah yang gembur. Jenis alpukat mentega yang berdaging tebal dan rasa gurih menjadi favorit di pasar lokal, bahkan mulai dilirik oleh pedagang dari luar daerah. Selain rasanya yang nikmat, alpukat juga memiliki nilai jual tinggi karena semakin tingginya permintaan terhadap buah ini, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan olahan kuliner dan kecantikan. Meskipun demikian, petani alpukat di Atu Kapur masih memerlukan dukungan dalam hal teknik budidaya modern, pengelolaan pascapanen, serta koneksi ke pasar yang lebih luas. Dengan perencanaan yang tepat dan penguatan kelompok tani, alpukat bisa menjadi komoditas baru andalan desa di masa depan.

Komoditi Alpukat Read More »